Retak di Tubuh OPM: Anggota Egianus Kogoya Bongkar Dugaan Penipuan Dana oleh Sebby Sambom

1 month ago 20

PAPUA - Konflik internal kembali mengguncang tubuh Organisasi Papua Merdeka (OPM). Kali ini, perseteruan mencuat antara sejumlah anggota kelompok bersenjata pimpinan Egianus Kogoya dan juru bicara internasional OPM, Sebby Sambom. Para anggota Egianus secara terbuka melontarkan tuduhan keras, menuding Sebby melakukan penipuan dan penggelapan dana yang sejatinya diperuntukkan bagi kebutuhan perjuangan mereka di lapangan.

Pernyataan tersebut disampaikan dengan nada geram pada Jum'at (8/8/2025), mencerminkan semakin dalamnya krisis kepercayaan di tubuh kelompok separatis itu.

“Dia Hidup Nyaman, Kami Bertaruh Nyawa”

Seorang anggota kelompok Egianus Kogoya mengungkapkan kekecewaannya, menyebut Sebby hanya aktif melontarkan propaganda dari luar negeri sambil menikmati kenyamanan, sementara para anggota di hutan berjuang dalam kondisi serba kekurangan.

“Dia hanya menyuarakan propaganda dari luar negeri, hidup nyaman, dan terus meminta dana dari dalam. Padahal kami di sini kekurangan makanan dan peralatan. Itu bukan perjuangan, itu penipuan, ” ujarnya.

Tudingan itu semakin kuat setelah muncul laporan adanya aliran dana yang seharusnya dialokasikan untuk logistik di Papua, namun tidak pernah sampai ke tangan para anggota di medan operasi. Dugaan yang berkembang, dana tersebut justru digunakan untuk kepentingan pribadi Sebby Sambom yang kini menetap di luar negeri.

Kekecewaan yang Menjadi Bom Waktu

Keretakan ini mengindikasikan bahwa konflik bukan hanya terjadi antara OPM dan pemerintah Indonesia, tetapi juga di dalam tubuh mereka sendiri. Ketidakpuasan anggota terhadap pimpinan di luar negeri menjadi bom waktu yang kini meledak ke publik.

Tokoh masyarakat Papua, Hendrik Magai, menilai kasus ini membongkar tabir bahwa perjuangan yang sering digembar-gemborkan OPM tak lebih dari ambisi pribadi segelintir orang.

“Ini saatnya masyarakat Papua membuka mata. Orang-orang seperti Sebby Sambom hanya menjadikan isu kemerdekaan sebagai kedok untuk memperkaya diri. Yang dikorbankan adalah saudara-saudara kita sendiri yang tinggal di pedalaman, ” tegas Hendrik.

Isyarat Bahwa Janji OPM Hanya Ilusi

Kondisi ini menjadi sinyal kuat bagi masyarakat Papua bahwa tidak ada masa depan yang pasti di bawah bendera OPM, selain konflik berkepanjangan, penderitaan, dan manipulasi. Suara penolakan terhadap ajakan bergabung dengan kelompok separatis mulai terdengar di sejumlah kampung, seiring meningkatnya kesadaran bahwa perjuangan tanpa integritas hanyalah alat eksploitasi.

Di tengah situasi ini, publik melihat dengan jelas bahwa perpecahan internal OPM bukan sekadar drama organisasi, tetapi bukti rapuhnya fondasi perjuangan mereka. Dan bagi banyak orang Papua, retaknya hubungan Egianus Kogoya dan Sebby Sambom menjadi peringatan keras bahwa konflik yang mereka gaungkan justru memakan korban dari dalam.

(Apk/Red1922)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |