CILACAP –Dalam rangka meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dalam mendukung pelaksanaan program rehabilitasi berbasis pemasyarakatan, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Besi Nusakambangan menyelenggarakan kegiatan sharing knowledge assessment program rehabilitasi kepada para petugas pembinaan dan kesehatan.
Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Wijayakusuma Lapas Besi, dan menghadirkan narasumber dari Lapas Narkotika Nusakambangan, yakni dr. Zumrotus Saadah, Selasa (08/7/2025).
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman lebih dalam kepada petugas tentang tahapan assessment, indikator ketergantungan, serta metode identifikasi yang digunakan dalam menentukan intervensi rehabilitasi yang tepat bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP).
Sharing knowledge ini menjadi forum penting untuk bertukar pengalaman dan pengetahuan langsung dari praktisi yang telah terlibat dalam pelaksanaan rehabilitasi secara intensif.
Dalam paparannya, dr. Zum menjelaskan bahwa assessment merupakan langkah awal yang sangat krusial dalam program rehabilitasi.
“Melalui assessment yang menyeluruh, kita bisa memahami kondisi WBP secara holistik—baik dari sisi medis, psikologis, maupun sosial. Ini akan menjadi dasar utama dalam menyusun rencana intervensi yang tepat dan berkelanjutan, ” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Binadik Lapas Besi, Sugeng Sayogo, menyampaikan apresiasinya atas kehadiran narasumber dan antusiasme para petugas yang mengikuti kegiatan ini. Ia menekankan pentingnya kompetensi petugas dalam menjalankan peran rehabilitasi secara profesional dan manusiawi.
“Kegiatan ini menjadi bekal penting bagi petugas dalam meningkatkan kualitas layanan rehabilitasi. Kita tidak hanya bicara soal program, tapi bagaimana memahami WBP sebagai individu yang perlu dipulihkan secara utuh. Dengan ilmu yang benar, kita bisa menjalankan fungsi pemasyarakatan secara lebih efektif dan bermartabat, ” ujar Sugeng Sayogo.
Melalui kegiatan ini, Lapas Besi berharap dapat memperkuat sinergi lintas bidang dalam pelaksanaan rehabilitasi, serta menumbuhkan pemahaman menyeluruh di kalangan petugas terkait prinsip-prinsip dasar rehabilitasi yang berbasis scientific, komprehensif, dan berkelanjutan.
(Humas Lapas Besi)
