Aksi Brutal di Serang: Ormas dan Sekuriti Serang Wartawan, Kapolres Ungkap Motif 'Cari Makan'

4 weeks ago 10

SERANG - Sebuah insiden memilukan terjadi di Serang, Banten, ketika sejumlah wartawan dan perwakilan Humas Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) menjadi sasaran intimidasi dan penganiayaan brutal. Peristiwa yang terjadi di PT Genesis Regeneration Smelting, Kecamatan Jawilan, Kabupaten Serang, ini mencoreng dunia jurnalisme dan upaya penegakan hukum lingkungan.

Kapolres Serang, AKBP Condro Sasongko, akhirnya angkat bicara mengenai motif di balik aksi kekerasan tersebut. Ia mengungkapkan bahwa para pelaku, yang terdiri dari anggota organisasi masyarakat (ormas) dan petugas keamanan pabrik, didorong oleh ketakutan kehilangan mata pencaharian.

"Intinya, motifnya sementara mereka (pelaku) tidak mau pabrik ditutup karena cari makan dan kerja di sana (pabrik), " kata Condro Sasongko kepada wartawan melalui pesan WhatsApp, Kamis (21/8/2025).

Menurut Condro, dua pelaku penganiayaan yang telah diamankan adalah Karim dan Bangga, keduanya merupakan petugas keamanan perusahaan. Sementara itu, tiga pelaku lainnya telah teridentifikasi dan masih dalam pengejaran tim Reskrim Polres Serang.

"Nama-nama sudah kami kantongi, insya Allah hari ini kami tangkap, " ujar Condro, menunjukkan keseriusan aparat dalam menangani kasus ini.

Hasil pemeriksaan awal juga mengindikasikan adanya keterlibatan anggota ormas dan sejumlah karyawan pabrik dalam aksi tersebut. Terkait dugaan keterlibatan anggota Brimob, Condro menyatakan bahwa pihaknya masih mendalami penyelidikan bersama Propam Polda Banten.

"Nanti akan didalami dan diperiksa oleh Propam, " tandasnya.

Kejadian ini bermula ketika delapan orang wartawan dan staf Humas KLH tengah menjalankan tugas di lokasi pabrik. Mereka mengalami intimidasi dan penganiayaan yang menyebabkan Muhamad Rifky, seorang jurnalis dari Tribun Banten, dan Anton, staf Humas KLH, mengalami luka-luka.

Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, mengecam keras aksi penganiayaan ini dan mendesak Kapolda Banten Brigjen Pol Hengki untuk mengusut tuntas keterlibatan anggotanya yang diduga terlibat dalam peristiwa tersebut. (PERS)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |