TEMANGGUNG - Dentang gong yang dipukul dengan penuh khidmat oleh Danrem 072/Pamungkas, Brigjen TNI Bambang Sujarwo, S.H., M.Sos., M.M., Kamis (21/8/2025), menandai berakhirnya pelaksanaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler ke-125 Kodim 0706/Temanggung. Upacara penutupan berlangsung meriah dan khidmat di Lapangan Desa Banaran, Kecamatan Tembarak, dengan melibatkan ratusan personel TNI-Polri, pemerintah daerah, dan masyarakat.
Hadir dalam momen tersebut jajaran pejabat TNI dari matra darat, laut, dan udara, Forkopimda Kabupaten Temanggung, tokoh agama, tokoh adat, hingga para pemangku kepentingan pembangunan desa. Mereka berdiri bersisian, menyaksikan gong dipukul sebagai simbol rampungnya rangkaian kegiatan TMMD yang digelar sejak 23 Juli hingga 21 Agustus 2025.
Tanda Cinta dari Prajurit untuk Rakyat
Dalam laporannya, Komandan Satgas TMMD Letkol Inf Hermawan Adi Nugroho, M.Han., menyampaikan bahwa seluruh target program rampung 100 persen. Sasaran fisik meliputi betonisasi jalan sepanjang 800 meter yang menghubungkan Desa Banaran dan Desa Kemloko, rehabilitasi tiga unit rumah tidak layak huni (RTLH), perbaikan satu unit TPQ Pandanaran, serta renovasi dua Pos Kamling. Semua hasil pembangunan kini siap digunakan warga, memperbaiki akses, kenyamanan, dan keamanan masyarakat desa.
Sementara itu, kegiatan nonfisik seperti penyuluhan wawasan kebangsaan, sosialisasi hukum, pencegahan stunting, penyuluhan narkoba, hingga edukasi ketahanan pangan, lingkungan, dan desa digital digelar untuk memperkuat sumber daya manusia masyarakat Banaran.
Jalan Dibuka, Harapan Mengalir
Dalam sambutannya, Brigjen TNI Bambang Sujarwo menekankan bahwa TMMD adalah salah satu wujud nyata kehadiran negara di tengah rakyat. Ia menyebut, pembangunan jalan, rumah, dan fasilitas desa hanyalah instrumen. Yang lebih penting adalah dampak sosial dan ekonomi yang ditinggalkan.
“Jalan yang kita bangun bukan hanya penghubung antar desa, tetapi juga membuka akses ekonomi. Rumah yang kita rehab bukan sekadar bangunan, melainkan mengembalikan martabat. Edukasi yang kita berikan bukan hanya materi, tetapi investasi masa depan. Inilah TMMD, bukti cinta TNI untuk rakyat, ” tegas Brigjen Bambang.
Gotong Royong yang Abadi
Upacara penutupan TMMD ini bukan hanya seremoni formal, tetapi juga selebrasi dari semangat kebersamaan. Terlihat jelas sinergi antara TNI, Polri, pemerintah daerah, hingga masyarakat desa yang bahu-membahu membangun. Nilai gotong royong yang diwariskan selama TMMD diyakini akan terus tumbuh, bahkan setelah program ini berakhir.
Bupati Temanggung yang turut hadir juga memberikan apresiasi tinggi atas kerja keras Satgas TMMD bersama warga. Ia menilai, TMMD telah mempercepat pembangunan desa dengan cara yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.
Dentang Gong, Dentang Harapan
Dentang gong yang bergema di Lapangan Banaran sore itu seolah menjadi simbol lahirnya harapan baru. Bukan hanya infrastruktur yang lebih baik, tetapi juga masyarakat yang lebih tangguh, berdaya, dan bersatu.
Dengan ditutupnya TMMD Reguler ke-125, Desa Banaran kini memiliki warisan berharga: jalan mulus, rumah layak, fasilitas desa yang lebih baik, serta pengetahuan baru yang akan terus hidup dalam keseharian warga.
(Pendim 0706/Temanggung)