Cilacap – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Besi Nusakambangan kembali menyelenggarakan kajian keagamaan bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) kasus terorisme pada Sabtu, 23 Agustus 2025.
Kegiatan ini menghadirkan Fahmi Hasan Nugroho, Lc., M.A., Dosen UIN Sunan Gunung Djati Bandung, yang diselenggarakan bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Kajian yang berlangsung di Masjid AnNur Lapas Besi ini mengangkat materi “Hukum Islam di Masa Perkembangan Mazhab Fikih”.
Fahmi Hasan menjelaskan bagaimana perkembangan mazhab fikih memberikan kontribusi besar terhadap pemahaman hukum Islam yang lebih komprehensif, moderat, serta relevan dengan kehidupan masyarakat saat ini.
Materi ini disampaikan dengan tujuan untuk memperluas wawasan WBP terorisme agar memahami keberagaman dalam tradisi fikih dan terhindar dari pemikiran ekstrem yang sempit.
Kepala Lapas Besi, Teguh Suroso, menyampaikan apresiasinya atas dukungan BNPT dan narasumber dalam kegiatan ini.
“Kajian ini penting untuk membuka cakrawala berpikir para WBP, khususnya terkait pemahaman hukum Islam yang kaya akan perbedaan pandangan, sehingga mereka bisa lebih bijak dan tidak terjebak pada penafsiran tunggal yang kaku, ” ujarnya.
Melalui kegiatan ini, diharapkan WBP terorisme dapat memahami bahwa Islam adalah agama yang penuh rahmat, memiliki khazanah intelektual yang luas, serta mengajarkan nilai toleransi dan kedamaian dalam kehidupan bermasyarakat.
(Humas Lapas Besi)
