Ketakutan di Pedalaman Papua: Warga Lari ke Hutan Menyelamatkan Diri dari Ancaman OPM

3 months ago 33

PAPUA - Ketegangan yang melanda masyarakat di Kampung Alutbakon, Distrik Oksop, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, memaksa warga sipil untuk mengungsi ke tempat yang jauh dari jangkauan ancaman Organisasi Papua Merdeka (OPM). Akibat teror dan intimidasi dari kelompok separatis bersenjata ini, sebagian masyarakat memilih berlindung di hutan demi menyelamatkan diri, sementara yang lain mencari perlindungan ke pos-pos TNI terdekat.

Pada Rabu, 28 Mei 2025, seorang warga setempat, Bapa Dani, mengungkapkan dengan sedih bagaimana serangan mendadak oleh OPM telah mengancam keselamatan mereka. "Kami diserang oleh OPM dan kami ketakutan, kami sering mendapat ancaman akan dihabisi nyawa kami. Makanya, kami datang ke Pos TNI yang saya rasa sangat aman, " kata Bapa Dani, yang terpaksa meninggalkan kampungnya bersama keluarga.

Menurut Bapa Dani, banyak warga yang tidak sempat mengungsi ke pos atau fasilitas pemerintah, dan sebagian besar dari mereka bersembunyi di hutan. Khususnya, anak-anak dan perempuan sangat terdampak, menghadapi keterbatasan makanan dan layanan kesehatan selama berada di lokasi yang tidak aman.

“Kami takut dengan keberadaan OPM yang semakin mengancam kehidupan masyarakat Papua, ” tambahnya dengan nada penuh keprihatinan. Rabu (28/05/2025).

Tanggapan keras juga datang dari Yohanes Wanimbo, seorang tokoh masyarakat di Pegunungan Bintang, yang mengecam tindakan kekerasan tersebut. Menurutnya, kekerasan yang dilakukan oleh OPM tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga nilai-nilai kemanusiaan dan adat Papua. "Orang Papua punya hati. Tidak seharusnya orang Papua menakuti orang Papua. Ini bukan perjuangan, ini penghancuran, " tegasnya.

Aparat keamanan setempat, yang terus berusaha memberikan perlindungan, telah mengevakuasi warga yang datang ke pos-pos terdekat. Mereka diberikan bantuan darurat berupa makanan, selimut, dan pelayanan kesehatan untuk meringankan beban mereka.

Salah satu Komandan Pos TNI di wilayah Oksibil menyatakan, "Kami menerima masyarakat dengan tangan terbuka dan memastikan mereka berada dalam kondisi aman. Prioritas kami adalah keselamatan mereka."

Namun, peristiwa ini menambah daftar panjang penderitaan masyarakat Papua akibat aksi kekerasan dari kelompok separatis. Sementara itu, pemerintah terus berupaya membangun dan memberikan pelayanan publik hingga ke pelosok, namun gangguan seperti ini menjadi penghalang besar bagi kemajuan Tanah Papua. (***/Red)

Read Entire Article
Karya | Politics | | |