BARRU - Instruksi Presiden Prabowo untuk mendirikan Sekolah Rakyat demi memperluas akses pendidikan bagi keluarga kurang mampu ternyata tidak berjalan mulus di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan.
Alih-alih menuai dukungan, program ini justru terhambat karena minimnya persiapan dan sosialisasi dari pemerintah daerah.
Sejumlah orang tua menolak anaknya masuk Sekolah Rakyat karena khawatir berpisah. Padahal, pemerintah daerah mengklaim fasilitas sekolah sudah lengkap, mulai dari pakaian, sarana olahraga, hingga perlengkapan belajar.
“Masih banyak orang tua yang enggan mengizinkan anaknya mendaftar karena khawatir berpisah, " kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Barru, Andi Adnan Azis, saat diwawancarai awak media pada Jumat (22/8/2025).
Pengakuan Kadis Pendidikan ini menjadi bukti lemahnya komunikasi Pemkab Barru dalam mengedukasi masyarakat.
Program yang seharusnya menjawab kebutuhan pendidikan kelompok miskin justru ditolak karena masyarakat tidak memahami konsep dasarnya.
Masalah lain muncul dari sisi tenaga pendidik. Rekrutmen guru memang sudah dibuka secara daring melalui jalur ASN, PPPK, dan PPG. Namun ketika ditanya soal kepastian gaji, pihak dinas tidak mampu memberi jawaban.
Hal ini menimbulkan kesan bahwa Pemkab Barru hanya sekadar menjalankan formalitas instruksi pusat tanpa perencanaan matang.
Kondisi ini menimbulkan kritik dari kalangan pemerhati pendidikan. Mereka menilai Pemda Barru gagal menerjemahkan arahan Presiden ke dalam langkah nyata di lapangan.
Jika dibiarkan, program Sekolah Rakyat dikhawatirkan hanya akan menjadi proyek seremonial tanpa manfaat signifikan bagi masyarakat miskin di Barru.
DPRD Barru pun disebut perlu turun tangan untuk mengawasi jalannya program ini. Transparansi anggaran, kejelasan mekanisme rekrutmen guru, hingga jaminan keberlanjutan pendidikan menjadi hal yang harus segera dibuka Pemkab kepada publik.
Kendala yang dialami Pemkab Barru dalam menjalankan program prioritas nasional ini bisa menjadi catatan buruk dalam hubungan pusat-daerah.
Apalagi, Presiden telah menekankan bahwa Sekolah Rakyat adalah instrumen strategis dalam mengentaskan kesenjangan pendidikan di Indonesia.
