Kediri - Pemerintah Kabupaten Kediri menyiapkan beberapa langkah penanganan pasca bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di Kecamatan Mojo. Disisi lain, mewaspadai ancaman bencana susulan, Bupati Hanindhito Himawan Pramana meminta warga yang rumahnya terdampak bencana dievakuasi ke lokasi yang lebih aman.
Memastikan warga dievakuasi ke lokasi aman, Wakil Bupati Kediri Dewi Mariya Ulfa bersama lintas organisasi perangkat daerah (OPD) meninjau ke lokasi bencana sekaligus menyalurkan bantuan kepada warga terdampak, Rabu (21/5/2025).
"Kita tidak tahu cuaca masih mendung jangan-jangan nanti hujan deras lagi, kita pastikan yang penting mengamankan warga yang terdampak dulu, " kata Mbak Dewi usai meninjau rumah warga yang terdampak longsor di Desa Petungroto.
Disampaikan Mbak Dewi, pasca kejadian pemerintah daerah langsung menerjunkan petugas ke lokasi untuk melakukan tindakan tanggap darurat. Termasuk pula melakukan pencarian Mbah Tekad, 70, satu orang warga Desa Blimbing yang hanyut terbawa banjir.
Untuk penanganan pasca bencana, selain dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri, dalam kunjungannya Mbak Dewi juga didampingi Dinas Sosial maupun instansi teknis. Yakni, Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (Perkim) serta Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Rumah yang terdampak (nantinya) akan diperbaiki, ini Dinas Perkim juga ikut turun, " ungkapnya.
Berdasarkan pendataan BPBD Kabupaten Kediri, dampak bencana yang terjadi pada Jumat (16/5) lalu mengakibatkan 24 rumah di Desa Petungroto mengalami kerusakan akibat tanah longsor. Kemudian, di Desa Pamongan dua rumah rusak akibat longsor, Desa Ngetrep akses jalan tertutup material longsor, dan di Desa Blimbing terdapat dua rumah rusak akibat banjir.
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Kediri Irwan Chandra Wahyu Purnama menyebut, untuk membuka akses jalan yang tertutup material longsor, pihaknya menggunakan alat berat backhoe. Pekerjaan pun diakui masih terus berjalan, karena dari tiga titik yang tertutup di Desa Petungroto, baru satu yang telah tertangani.
"Untuk penanganan talud dan jalan yang rusak nanti ditangani Dinas PUPR secepatnya, mungkin kami mulai bisa action paling lambat minggu depan, " urai Irwan yang juga sebagai Plt Kepala Dinas Perkim itu.
Adapun bagian belakang rumah warga yang terdampak longsor, menurut Irwan sebagaimana di Desa Petungroto nantinya dibuatkan plengsengan. Setelah pembuatan plengsengan, pekerjaan baru dilanjutkan untuk rehap rumah warga yang terdampak.
Dalam kunjungannya itu, Mbak Dewi bersama jajaran lintas OPD juga mengecek dapur umum termasuk mengunjungi keluarga Mbah Tekad di Desa Blimbing. Pencarian korban dilakukan dengan melakukan penyisiran dari Sungai Bruni yang melintas di samping rumah kurban hingga Sungai Brantas.
"Pencarian sampai 7 hari, kita berdoa semoga Mbah Tekad segera ditemukan, " pungkas Mbak Dewi.(adv/PKP)