JAMBI - Menyikapi gelombang demonstrasi yang melanda sejumlah daerah antara 25-30 Agustus 2025, yang kian memanas pasca-meninggalnya pengemudi ojek online, Affan Kurniawan, pada 28 Agustus 2025, Partai Golkar menegaskan urgensi transformasi diri. Sekretaris Jenderal Partai Golkar, M Sarmuji, berpandangan bahwa momentum ini harus menjadi titik balik agar partai semakin merapat ke denyut nadi masyarakat.
"Belajar dari momentum kemarin, Golkar harus bertransformasi. Golkar harus menjadi partai yang responsif bahkan harus proaktif dalam menyalurkan aspirasi rakyat, " ujar Sarmuji dalam keterangan tertulisnya, Minggu (7/9/2025). Pernyataan tegas ini disampaikan saat ia membuka Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar Provinsi Jambi di Kota Jambi, Sabtu (7/9).
Sarmuji menekankan, partai politik tidak boleh hanya bersikap reaktif. Sebaliknya, partai harus mampu menyediakan saluran aspirasi yang konkret dan dapat diakses oleh masyarakat. Ia pun secara langsung menantang seluruh ketua DPD Golkar di berbagai daerah untuk menjadikan kantor partai sebagai pusat komunikasi yang sesungguhnya bagi rakyat.
"Saya memberi tantangan kepada seluruh ketua DPD untuk menjadikan kantor DPD Golkar sebagai rumah aspirasi, di mana masyarakat bisa menyampaikan keluh kesahnya, lalu tugaskan anggota Fraksi Golkar untuk menindaklanjuti, " tegas Sarmuji.
Perubahan zaman yang begitu cepat, kata Sarmuji, menuntut partai politik untuk senantiasa adaptif, terutama dalam pemanfaatan teknologi informasi. Ia mengamati, perkembangan teknologi digital dan maraknya media sosial telah secara drastis mengubah pola komunikasi publik dalam lima tahun terakhir.
"Selama lima tahun saja, lingkungan eksternal kita berubah. Kemajuan teknologi informasi dan maraknya media sosial mengubah cara kita berkomunikasi. Oleh karena itu, kita mesti memanfaatkan teknologi informasi untuk menyerap aspirasi sekaligus menjadikannya media menyampaikan pesan yang cepat dan efektif, " jelas Ketua Fraksi Partai Golkar DPR RI tersebut.
Musda Partai Golkar Provinsi Jambi ini sejatinya menjadi ajang konsolidasi dan penguatan komitmen partai untuk hadir lebih dekat di tengah masyarakat. Bukan sekadar dalam agenda politik, melainkan juga dalam upaya menjawab berbagai kebutuhan dan kegelisahan yang dirasakan publik. (Politisi.ID)